Lemang merupakan sejenis penganan tradisional khas Melayu populer yang terbuat dari campuran beras ketan dan santan. Nuansa tradisionalnya sangat terasa karena penggunaan bambu sebagai media untuk memasakanya, di mana campuran bahan tersebut dimasukkan ke dalam seruas bambu yang sebelumnya dilapisi daun pisang kemudian dibakar. Lemang terkenal di seluruh nusantara dan juga negara-negara yang termasuk dalam rumpun Melayu, seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Bagi suku Melayu, lemang biasa disantap pada saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Kota Tebingtinggi di Sumatera Utara bahkan mendapat julukan sebagai kota lemang karena cita rasa lemangnya yang terkenal kelezatannya. Lemang juga dikenal sebagai salah satu makanan tradisional suku Dayak untuk pesta dan upacara adat.
Lemang lebih nikmat disantap selagi masih hangat. Cara mengonsumsi lemang berbeda-beda antara daerah yang satu dengan lainnya. Ada yang senang menikmatinya dengan cara manis (seperti dengan ditambah tapai ketan hitam, selai, kinca, atau srikaya) atau dengan cara asin (rendang, telur, dan lauk-pauk lainnya). Malah ada juga yang memakannya dengan buah-buahan seperti durian.
BAHAN :
1 kg beras ketan
1 liter santan dari 3 butir kelapa
2 batang bambu ukuran sedang
Garam secukupnya
CARA MEMBUAT :
1. Cuci beras ketan dan tiriskan.
2. Gulung daun pisang dan masukkan ke dalam bambu sesuai bulatan bambu.
3. Masukkan santan ke dalam bambu.
4. Masukkan beras ketan ke dalam bambu yang sudah dilapisi daun pisang, sisakan ruang sekitar satu atau dua inci, dan jangan terlalu penuh. Tutup bagian atas bambu dengan daun pisang.
5. Bakar dengan menggunakan api sedang selama satu jam. Bolak-balikkan bambu setiap 15 menit agar matang merata.
6. Setelah tidak terlalu panas, keluarkan lemang dari bambu lalu potong kecil-kecil dan lemang siap disajikan. Sajikan dan nikmati lemang dengan tambahan bahan lain sesuai selera masing-masing.